Mekanisme Pengaduan Nasabah
Cara menyampaikan pengaduan ke Bank:
- Secara Lisan
a. Melalui Telepon, termasuk Call Center (pelayanan 24 jam) yang disediakan oleh Bank.
b. Datang ke Cabang Bank Terdekat. - Secara Tertulis
a. Menyampaikan surat resmi yang ditunjukkan kepada Bank, dengan cara diantar langsung, dikirim melalui facsimile, atau melalui pos ke Bank.
b. Pengaduan secara tertulis wajib dilengkapi fotocopi identitas dan dokumen pendukung lainnya seperti :
– Bukti setoran / penarikan
– Bukti Transfer
– Rekening Koran, dan atau Dokumen lainnya yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan atau pengaduan yang akan disampaikan. - Perwakilan Nasabah
Apabila pengaduan diajukan oleh Perwakilan Nasabah, maka selain dokumen di atas juga diserahkan dokumen lainnya :
– Fotokopi bukti identitas Nasabah dan Perwakilan Nasabah
– Surat Kuasa dari Nasabah kepada Perwakilan Nasabah yang menyatakan bahwa Nasabah memberikan kewenangan bertindak untuk dan atas nama Nasabah.
– Jika Perwakilan Nasabah adalah lembaga atau badan hukum maka harus dilampiri dengan dokumen yang menyatakan dari pihak yang berwenang untuk mewakili lembaga atau badan hukum tersebut.
Pesan Penting Menkop UKM buat BPR & BPRS Tim detikcom – detikFinance
Jakarta – Memasuki triwulan 1-2022 industri BPR-BPRS mencatatkan kinerja positif. Hal tersebut terungkap dari data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini.
Kondisi tersebut membuat prospek industri BPR-BPRS semakin cerah. Dengan penghimpunan dan penyaluran dana BPR-BPRS yang cukup positif di mana dana pihak ketiga (DPK) meningkat 11, 40% (yoy) dan kredit atau pembiayaan sebesar 8,25% (yoy) membuat BPR-BPRS bisa terus memberikan sumbangsihnya untuk mendorong pelaku UMKM di Tanah Air.
Di tengah optimisme terhadap kinerja industri BPR-BPRS, dukungan dan harapan pun mengalir dari berbagai pihak agar BPR-BPRS bisa terus menunjukkan eksistensi dan komitmennya sebagai bank fokus memberdayakan masyarakat UMKM di Indonesia. Dukungan tersebut datang salah satunya dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki.
Menkop UKM Sebut Tahun 2030 Lapangan Pekerjaan Berubah Signifikan!
Terkait dengan Hari BPR-BPRS Nasional, Teten menaruh harapan besar bahwa industri BPR-BPRS tetap menjadi yang terdepan dalam melayani pelaku UMKM.
“Selamat Hari BPR-BPRS Nasional, semoga industri Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dapat terus menjadi garda terdepan dalam melayani para pelaku UMKM di Tanah Air sekaligus hadir di tengah masyarakat dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan,” ucap Teten dalam video rilis dalam rangka Hari BPR-BPRS Nasional 2022 yang diperingati tanggal 21 Mei, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022)
Sementara itu Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto merasa bersyukur karena pandemi sudah jauh melanda, aktivitas masyarakat juga bisa terus meningkat dan ekonomi bisa terus menggeliat sehingga BPR-BPRS kembali bangkit.
“Semoga momentum Hari BPR-BPRS Nasional memberikan energi positif dan spirit untuk terus berjuang serta berkarya dalam melayani masyarakat di tengah beragamnya tantangan yang dihadapi industri. Mari terus rapatkan barisan, mempererat kebersamaan, memperkuat inovasi, sinergi dan optimisme untuk meningkatkan kontribusi BPR-BPRS dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Joko dalam sambutannya di Hari BPR-BPRS Nasional 2022.
Baca artikel detikfinance, “Pesan Penting Menkop UKM buat BPR & BPRS” selengkapnya https://finance.detik.com/finansial/d-6103648/pesan-penting-menkop-ukm-buat-bpr–bprs.
Nasabah BPR-BPRS Tembus 18 Juta Rekening, Mayoritas UMKM
Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang telah menerjang Indonesia sejak Maret 2020, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap hampir seluruh sektor yang ada di Indonesia. Meskipun demikian, kinerja Industri BPR-BPRS tetap tumbuh positif.
Seperti terlihat pada indikator kinerja pada Januari 2022. Aset industri BPR-BPRS mencapai Rp 184 triliun atau tumbuh sebesar 8,85 persen, kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh BPR-BPRS mencapai Rp 128 triliun atau tumbuh 6,05 persen, sedangkan dana pihak ketiga mencapai Rp 128 triliun atau tumbuh 10,49 persen.
Sejauh ini, Industri BPR-BPRS telah melayani nasabah sebanyak 18 juta rekening, mayoritas nasabah adalah para pelaku UMKM dan masyarakat yang berada di pedesaan.
Dalam kondisi pandemi, Industri BPR-BPRS tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, mengusulkan untuk menerima subsidi bunga dari Pemerintah dan terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM.
Hari BPR-BPRS Nasional diperingati setiap tanggal 21 Mei, Hari BPR-BPRS Nasional merupakan momentum bagi pelaku industri BPR-BPRS untuk meningkatkan keberadaan, kiprah, peran dan manfaat Industri BPR-BPRS dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya Perekonomian Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera.
Hari BPR-BPRS Nasional diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia, peringatan dilakukan dengan meramaikan jagad maya melalui media sosial yang dimiliki oleh Perbarindo, BPR, BPRS, Pengurus, Karyawan, Masayarakat, Regulator dan Pihak Lainnya.
Kegiatan yang dilakukannya pun beragam yaitu doa bersama, santunan Anak Yatim, bakti sosial dan pembagian sembako bagi masyarakat di sekitar kantor BPR-BPRS. Momentum Hari BPR-BPRS Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Mei, menjadi momentum untuk bangkit bersama.
“Kita patut bersyukur karena pandemi mulai landai, aktivitas masyarakat terus meningkat, ekonomi terus menggeliat dan BPR – BPRS mulai bangkit,” kata Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/5/2022).
“Semoga momentum Hari BPR-BPRS Nasional memberikan energi positif dan spirit untuk terus berjuang serta berkarya dalam melayani masyarakat di tengah beragamnya tantangan yang dihadapi Industri. Mari terus merapatkan barisan, mempererat kebersamaan, Memperkuat Inovasi, Sinergi, dan Optimisme untuk meningkatkan Kontribusi BPR-BPRS dalam Pemulihan Ekonomi Nasional,” lanjut Joko Suyanto.